Ah tiada kata yang bisa aku ungkapkan,
Ku toleh ke sana, merenung the Holy Qur'an,
Ah belum bisa lagi aku menyelakmu hari ini teman,
Aku belum temukan masa, tapi iyalah, kapan lagi kan?
Pening melihat sesetengah orang,
Mahukan waktu lapang berjam-jam baru mahu dibuka Al-Quran,
Apakah untuk membaca hanya sehelai kamu perlukan sejam dua?
Tiada salah jika hanya punya waktu sepuluh menit untuk tatap kalam yang mulia,
Bukannya jika dilapangkan buat kamu waktu tiga empat jam,
Kamu bisa habiskan satu juz keseluruhannya kan?
Malahan mungkin saja tiga jam yang diberi, hanya setengah jam Quran sudah selesai dibaca,
Muka suratnya masih banyak, waktunya masih terluang, namun nafsunya sudah mendominasi,
Lupakah kamu ibadah yang terbaik adalah yang dibenci oleh nafsu kamu sendiri?
Aku bukannya memerangi kamu,
Malahan peringatan buat diri yang alpa selalu.
Maafkan aku oh Tuhan,
Di Mesir sana dialah teman sebaikbaik teman,
Tapi tiba di Malizia kami seolah berjauhan,
Aku rindukan kalamMu yakni al-Quran,
Apa kami bisa bersama lagi bak hari semalam?
Wahai nafsu,
Nyahlah kamu dari pandanganku,
Aku punya segunung waktu,
Namun kamu datang menyempitkan masaku,
Pasti dengan izinNya aku cuba perangi kamu,
Kamu yang dibenci imanku namun sentiasa dekat denganku.
"Sesungguhnya mengekang nafsu itu lebih sulit dari membuka sebuah kota sendirian"
Nabi Sulaiman bin Daud a.s
Ingat! Nafsu adalah berhala. Barangsiapa menuruti nafsu bererti menyembah berhala. Orang yang menyembah Allah, dialah yang mampu menahan nafsunya.
(Terjemahan Kitab Mukashafah Qulub)
No comments:
Post a Comment